Short Story About Us


Related image


“Kangen aku?” Ucap seorang gadis tersenyum memandang laki-laki di sampingnya yang tersenyum hangat ketika menoleh ke arah gadis itu “Kangen Hyorin Sistar” katanya sedikit tertawa pelan. Senyum gadis itu memudar lalu di gantikan dengan bibirnya yang mengerucut. “Oh.. yaudah” laki-laki itu tertawa lagi, kali ini sedikit kencang sedangkan gadis itu semakin mengerucutkan bibirnya lucu.
“Ya kamu lah bocah kecil. Hebatnya dia ternyata lagi kangen aku, cieee” laki-laki itu tersenyum memandang gadisnya yang mengerucutkan bibirnya lalu mengusap rambut sang gadis pelan. “Athala bukan bocah kecil Junnnn!” protes gadis yang memanggil dirinya Athala. “Tapi nyatanya, kamu bocah kecilnya aku” Juna menjulurkan lidahnya setelah itu tertawa kecil melihat gadisnya menatap dirinya kesal “Tapi aku bukan bocah tauuu!” Athala merengek sambil melipat tanganya ke depan dan menggembungkan pipinya.
“Kamu aja panggil aku om Jun. Kurang pedo apa coba aku yang. Aku jadi om gitu” Juna ikut protes dengan mengikuti gerakan saat Athala merengek tadi. Membuat gadis itu tertawa kecil melihatnya lucu. “Enggak, tadi aku manggil kamu Jun doang perasaan” Athala mengelak dengan menjulurkan lidahnya “wlee”  lalu kembali tertawa. Fyi, Athala sangaaat suka meledek Juna dengan sebutan ‘om’ , entah untuk mengejeknya atau panggilan sayang yang biasanya muda-mudi jaman sekarang bilang, entah. Itu hanya Athala yang tau.
“Panggil ‘oppa’ dong kali-kali. Coba bilang ‘oppa jebal juseyo’ kayak waktu itu”
“Dih siapa yang bilang gituuu?!” Wajah Athala kini memerah malu. Sekedar catatan, Athala itu tsundere, gak bisa diem, bawel, galak, -manis-. Oke,yang terakhir itu ditambahin sama Juna. Dia yang meng-klaim gitu. Pernah Athala protes kalau dia ga suka dibilang manis. eh malah dia yang diomelin sama Juna, katanya “Kalau aku udah bilang manis, kalem napa yang. Aku gak pernah sembarangan ngatain orang manis” dan akhirnya Athala hanya balas dengan cengiranya. Fyi lagi ya, Athala itu takut kalau Juna marah, seram katanya.
“Dulu sih ada anak kecil manggil gitu. Lucu deh yang, gemesin gitu. Kesukaan aku tuh, minta di sayang banget sama aku. Aku mah suka semua dari anak kecil itu, kecuali PCY. Idih, gara gara PCY anak kecilnya sekarang jadi gak kawai lagi ke aku” Juna cerita panjang lebar sedangkan Athala hanya menahan senyum malunya, wajahnya kini memerah bak kepiting rebus.
“Emangnya ngaruh sama PCY? Kan still swag”
“Ngaruh 100%”
“Kan emang still swag dari dulu”
“Swag itu kayak Hyuna, baru swag” Kata Juna tersenyum penuh bangga. Athala hanya memutar bola matanya malas “emang Hyuna swag?” gadis itu menatap Juna dengan tajam sedangkan yang ditatap hanya mengangkat bahunya sambil tersenyum miring “Swag dia. Mantap. Jadi mau nonton.. videonya lagi” kata kata yang terakhir diturunin nadanya pelan supaya gak kedengeran, Athala mencubit pinggang Juna pelan “Gak boleh, tadi mau nonton video siapa ha?” Athala mengerucutkan bibinya lagi “E-eh maksud aku video kamu, yang ada di ponsel aku” Athala menyipitkan kedua matanya curiga, Juna yang merasa di curigai hanya memandang Athala dengan senyumnya yang hangat. “Gak boleh su’udzon, inget kata Yoyo kan? Hidup itu harus imbang hablum minannas sama hablum minallah” Athala memutar bola matanya lengah. “Iyain aja”
Mereka diam, bergelut dalam pikiran masing-masing, menatap ombak yang datang setiap detiknya menerjang karang, membiarkan angin laut menerpa kulit mereka, dan memandang senja yang sangat indah untuk dilewatkan. Terlalu banyak kenangan indah yang mereka buat untuk hari ini. Juna menoleh ke arah Athala , kali ini ia tersenyum tulus menatap gadisnya yang masih setia memandang senja. Juna memberanikan diri mendekatkan dirinya dengan Athala dan mencium pipi Athala sekilas. Gadis di sampingnya memandang kaget, wajahnya merah bak tomat, Juna terkekeh pelan “manis”
Wajah Athala kembali memerah, kali ini lebih memerah dari sebelumnya. Juna semakin terkekeh melihat gadisnya yang menurutnya ‘manis’ lalu merangkul Athala supaya mendekat dan menyenderkan kepala gadis itu di bahunya “Kamu tau gak kenapa sekarang aku jadi lebih semangat? Jawabanya ada di kata pertama” Athala tersenyum kecil, gadis itu menutup wajahnya malu.
“Tau gak yang, kamu manis banget”
“hehehehe ily”
Juna sengaja meledek Athala, ia membuka tangan gadisnya yang masih tutupi wajahnya “ily apa, hm?”
“I love youuuu”
“hehehe, I love you too” Mereka tertawa bersama, sesekali diiringi celotehan Athala yang tidak terlalu penting, dan Juna yang tak berhenti menatap Athala sambil tersenyum hangat. “Kamu tau gak, kenapa aku lebih milih kembali sama kamu di banding bertahan sama Gilang?” 

To be continued...

Komentar

Postingan Populer