Short Story About Us pt.2

Image result for ulzzang couple aesthetic

“hehehe, I love you too” Mereka tertawa bersama, sesekali diiringi celotehan Athala yang tidak terlalu penting, dan Juna yang tak berhenti menatap Athala sambil tersenyum hangat. “Kamu tau gak, kenapa aku lebih milih kembali sama kamu di banding bertahan sama Gilang?” Athala mendongak menatap Juna serius. Laki-laki itu hanya mengedikan bahunya, mengangkat sudut bibirnya dengan bangga “Hmmm, gantengan aku dong pastinya heheh-aduh sakit yang” Juna meringis ketika Athala mencubit pinggangnya “Apasih, aku cubitnya pelan tauuu” Athala memutar bola matanya malas.

“Trus kenapa hmm?” Athala memegang hatinya yang kini berdebar sangat kencang. Junario sangat tampan saat menatapnya serius seperti itu “Kenapa hm, aku tau kok aku ganteng jangan di tatap terus nanti makin suka haha” Gadis itu pura pura tidak perduli dengan apa yang Junario katakan, ia kembali melihat senja sambil tersenyum “Kalian sama. Kadang gak jelas, bawel, suka banget aku manja, perhatian, suka buat aku senyum, suka buat aku khawatir, suka buat aku kesal, suka buat aku kangen juga.” Athala tertawa sebentar, ia menoleh ke arah Junario kemudian tersenyum sangat manis “Tapi kenapa aku pilih kamu lagi.. padahal kamu tanpa sadar buat aku kecewa karena lebih milih Shana dan ninggalin aku tanpa kepastian haha. Mungkin emang aku dulu sibuk banget ya? Sampai kadang suka gak kasih kamu kabar, mungkin dari sana kamu anggapnya aku main main ya? Sampai bayu omelin aku waktu itu.. lewat thea sih hehe”
Junario mengernyit heran “Bayu omelin kamu?” yang di jawab anggukan pelan Athala “hmm iya katanya gini ‘Athala sayang beneran gak sih sama Juna ?’ Dia bilang gitu, tapi selanjutnya aku lupa heheh” Laki laki disampingnya hanya mengangguk anggukan kepalanya, matanya masih menatap Athala gemas “Trus apalagi ? Lanjut dong” Athala melihat ombak yang masih setia menerjang karang sambil tersenyum “Aku udah janji sama diri aku sendiri, buat terus pertahanin Gilang, walaupun aku sendiri masih belum bisa nerima orang baru dan juga Gilang itu kadang egois, kurang pengertian, kekanakan padahal aku sendiri masih kekanakan haha soal perasaan aku percaya kalau suatu saat nanti bisa tumbuh dengan sendirinya. Aku mau coba buat bisa lupain kamu , masa kamu bisa lupain aku secepat itu tapi akunya enggak. Kalau bukan karena kak Fiska, aku mungkin gak akan kembali sama kamu. Tapi kamu ngebuktiin semuanya, buat aku percaya lagi sama kamu. Malah buat aku berubah pikiran buat pertahanin Gilang. Kamu berubah 360 derajat jadi perduli lagi sama aku, lebih romantis lagi malah hahaha.” Athala tertawa pelan, ada sedikit rasa bersalah di hatinya buat Gilang. Kejam memang, tapi Athala hanya tidak ingin dia membohongi hatinya terus menerus.. dan juga Gilang.
“Jadi…?”
“Ish, ya aku pilih kamu.. Karena hati aku sendiri yang pilih, dan kamu yang buat aku percaya lagi…”
Juna mengusap rambut Athala pelan “Makasih udah percaya sama aku cil. I love you the most” Athala mengangguk, meng-isyaratkan bahwa jawabanya adalah ‘iya’. Senja yang menjadi saksi kala pasangan itu bahagia kini tenggelam meninggalkan sekotak kenangan yang akan mereka rindukan nantinya. Athala percaya, bahwa senja tak pernah ingkar janji, ia akan tetap kembali meskipun telah pergi.
“Pulang yuk? Udah malem. Gak baik aku bawa bocah kecil sampe malam gini, nanti dia sakit lagi” Juna tertawa kecil. Athala mengangguk sambil mengerucutkan bibirnya lucu. Junario bangun dari tempatnya lalu menjulurkan tanganya di hadapan Athala, gadis itu mengenggam tangan Junario dan beranjak dari tempatnya. Mereka berjalan di tepi pantai bersama menuju parkiran , sesekali bersenda gurau dan saling mengejek satu sama lain.
Juna menatap Athala dengan serius, sesekali ia ikut tersenyum ketika Athala tersenyum melihat Junario yang bertingkah konyol “Kalau aku pergi, apa yang kamu lakuin?”
“Hmmm…”
“Oh! Aku tau, pasti kamu bakalan nangis kan?”
“Ish, enak aja! Kalau aku sih lebih baik merelakan meski sakit sih hehehe. Sebab kata penulis favorit aku, Cinta terbaik akan selalu pulang. Tapi kalau kamu memang gak kembali juga.. barangkali kamu memang ditakdirkan sebatas kisah yang hanya layak tersimpan sebagai kenang” Athala tersenyum tulus dan dibalas dengan senyum hangat Junario. untuk hari ini gadis itu lebih terbuka pada Junario. Bahkan, dia melupakan rasa gengsinya yang sudah menumpuk daritadi. Sebab, kesempatan kedua tak datang dua kali bukan? Ia hanya tak ingin membuang waktu untuk mempertahankan rasa gengsinya. Bukankah selagi masih ada lebih baik? Daripada menyesal nantinya ketika sudah pergi, bukankah lebih menyakitkan?
“Jadi kesimpulanya, aku udah kembali ke cinta aku. Ya. Pake guna guna apa sih yang, sampe buat aku makin +++ gini ?” Junario mencubit pipi Athala gemas, sedangkan gadis itu hanya tertawa kecil mendengarnya.
“hehehe, I love you”
“I love you the most cil”

Kalian tau? Sekuat apapun kalian menjaga, yang pergi akan tetap pergi. Dan sekuat apapun kalian menolak, yang datang akan tetap datang. Semesta memang kadang senang bercanda. Dan mungkin begitulah pada kisah yang Athala dan Junario jalani sekarang, entah bagaimana kedepanya, mereka percaya bahwa memang ketetapan Sang Maha kuasa itu indah dan mereka percaya bahwa mereka dipertemukan karena sebuah alasan, begitu pula saat mereka dipisahkan.
Sebab, kemanapun cinta pergi, cinta akan tau kapan dan kemana dia harus pulang.

-the end



Buat kak Juna yang lagi baca... gimana? suka?
Aku harap kakak suka yaaa! rada gak jelas sih emang.. hihi
Btw, Happy Birthday to you Kak Juna!
Wish you all the bestttt pokoknya! >.<
Aamiin..


Salam hangat,

Athala.

Komentar

Postingan Populer